Category: Uncategorized
Potensi dan pola pemanfaatan Hutan Pangkuan Desa HPD Pitu dan Megeri
Judul: Potensi dan pola pemanfaatan Hutan Pangkuan Desa HPD Pitu dan Megeri
Penulis: Emma © 2017
Tahun 2017 ini Laboratorium Sistem Informasi Spasial dan Pemetaan Hutan (SISPH) berkolaborasi dengan semua laboratorium di lingkup Departemen Manajemen Hutan (Lab. Perencanaan dan Pembangunan Hutan, Lab. Pemanenan Hasil Hutan, Lab. Ekonomi dan Sosial Kehutanan, dan Lab. Komputasi dan Biometrika Hutan) menggagas dan menggarap penelitian dengan judul Model Pengelolaan Hutan Pangkuan Desa (HPD) untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi kasus di Desa Pitu dan Desa Megeri). Usulan penelitian diajukan dan disetujui didanai dengan dana Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri (DIPA-BPPTN) 2017.
Inventarisasi Flora di Blok Rehabilitasi Suaka Margasatwa Paliyan
Pendahuluan
Suakamargasatwa (SM) Paliyan berada di Kecamatan Paliyan dan Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan SM Paliyan ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 171/Kpts-II/2000. Sebelum ditunjuk, SM Paliyan merupakan kawasan hutan produksi yang termasuk dalam lingkup BDH Paliyan dengan jenis tanaman jati. Sejarah SM Paliyan yang berupa hutan produksi mengakibatkan kawasan didominasi oleh jenis tanaman kayu seperti jati (Tectona grandis) dan sonokeling (Dalbergia latifolia). Namun, tutupan kayu-kayuan hanya 3,25% dari total kawasan dan sekitar 80% dari kawasan SM Paliyan telah digunakan untuk perladangan masyarakat. Meskipun demikian, kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) dengan jenis tanaman kayu-kayuan telah dilakukan pada tahun 2003 dan 2004. Selain itu, kegiatan rehabilitasi dari hibah PT. Mitsui Sumitomo Insurance dilakukan pada rentang tahun 2005-2011 dengan jenis tanaman buah-buahan (BKSDA Yogyakarta, 2012).
Mosaicing multi data Citra Satelit beda resolusi dengan ENVI
Mosaicing multi data Citra Satelit beda resolusi dengan ENVI
Salah satu keunggulan teknologi penginderaan jauh (PJ) adalah kemampuannya untuk menunjukkan areal yang sangat luas dan sering kali dengan aksesibilitas sangat rendah. Untuk dapat mengoptimalkan kemampuan ini, kita perlu menyatukan (mosaic) beberapa scene data citra, baik dari satelit yang sama maupun dari satelit yang berbeda (dengan resolusi spasial yang berbeda). Pada dasarnya untuk melakukan mosaicing citra ini, kita perlu menyamakan proyeksi dan resolusi kedua citra yang akan kita mosaic-kan. Semua software pengolah data PJ dapat digunakan untuk mem-mosaic-kan beberapa citra. Berikut kami sampaikan cara mosaic data citra dengan software ENVI.
Pelatihan Dasar SIG untuk Balai Besar Penelitian BPTH Yogyakarta
Pelatihan Dasar SIG untuk Balai Besar Penelitian BPTH Yogyakarta
Sistem Informasi Geografis (SIG) saat ini sudah diaplikasikan untuk berbagai bidang. Lalu, bagaimana caranya mengupdate sebuah hasil pemantauan untuk penelitian dalam sebuah sistem? Hal ini sangat diperlukan untuk dapat menginformasikan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat luas. Namun sebelumnya, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu SIG.
Sistem adalah kumpulan berbagai komponen untuk sebuah fungsi input proses dan output tertentu. Informasi adalah data yang sudah diolah, berbeda dengan data yang merupakan hasil temuan/ dikumpulkan di lapangan dan belum dilakukan pengolahan. Geografis adalah terkait dengan lokasi (spasial). Dapat disimpulkan bahwa SIG adalah sebuah sistem yang berisikan informasi yang terintegrasi dengan informasi spasialnya. SIG sudah sejak lama menjadi pendukung dalam pengambilan keputusan.
Visiting Fellow: Prof. Dr. Ing. Bernd Teichert
Visiting Fellow: Prof. Dr. Ing. Bernd Teichert
Pada Bulan Oktober yang lalu, Lab SISPH kedatangan visiting fellow dari Jerman selama tiga minggu, dari tanggal 10 – 30 Oktober 2017. Beliau adalah Prof. Dr. Ing. Bernd Teichert. Beliau adalah Profesor di bidang Remote Sensing, GIS and Spatial Analysis and Modelling dari University of Applied Sciences in Dresden. Prof. Bernd berkunjung di Lab SISPH dalam rangka memenuhi tugasnya yang diusulkan oleh Lab SISPH ke Senior Experten Service (SES), Bonn, Germany. SES merupakan organisasi nirlaba yang mengutamakan volunteer para pakar dan professional di berbagai bidang untuk membantu di berbagai negara.
Beasiswa Master dan Doktoral ke Australia
Beasiswa Master dan Doktoral ke Australia
Siap-siap! Beasiswa untuk studi lanjut master dan doktoral ke Australia akan segera dibuka per 1 Februari 2018 (untuk mulai kuliah mid 2018). Pendaftaran akan ditutup 30 April 2018.
Apa saja yang di-cover dalam beasiswa ini?
return air travel (tiket PP dari Indonesia ke Australia); a one-off establishment allowance on arrival (satu kali uang saku di awal kedatangan di Australia); full tuition fees (uang kuliah penuh yang dibayarkan langsung ke universitas); contribution to living expenses (uang saku dua mingguan); introductory academic program (program akademik sebelum kuliah dimulai); Overseas Student Health Cover for the duration of the Scholarship (asuransi kesehatan selama sekolah di Australia); supplementary academic support (dukungan tambahan akademik: untuk tutor, editor, dll); dan fieldwork allowance: for research students only (dana pengambilan data di lapangan: untuk mahasiswa riset saja).
Review SNAP
SNAP (Sentinel Application Platform)
- Pengertian SNAP
SNAP (etinel Application latform) merupakan software yang diciptakan untuk mengolah data citra satelit Sentinel (Sentinel-1 Toolbox, Sentinel-2 Toolbox dan Sentinel-3 Toolbox). Namun, software ini juga dapat dimanfaatkan untuk pengolahan data citra satelit lainnya. SNAP merupakan inovasi platform yang dibiayai oleh ESA SEOM. Selain itu, platform ini merupakan hasil kerjasama beberapa institusi yaitu:
- Kelebihan SNAP
Sebagai software yang tersedia gratis, SNAP memiliki beberapa kelebihan dalam pengolahan citra satelit, contohnya:
DTM dari Citra Satelit
DTM dari Citra satelit
(Prof. Bernd Teichert, visiting fellow Lab SISPH dari Dresden University)
Salah satu materi yang disampaikan oleh Prof. Bernd Teichert ketika sebagai visiting fellow di Lab. SISPH Fakutas Kehutanan UGM adalah workshop mendapatkan digital terrain model (DTM) dari citra satelit.
Sebelum memulai intinya, Prof. Bernd menjelaskan bentuk bumi dan bagaimana ketinggian permukaan bumi dimodelkan. Bentuk bumi diwujudkan dengan bentuk yang disebut sebagai geoid.
Gambar Model Bumi: Geoid, bidang permukaan laut rata-rata (sumber:
Review Software SIG: Quantum GIS
Beberapa orang mengatakan bahwa perangkat lunak untuk analisis spasial cukup mahal. Namun ternyata, sudah ada sejak Januari 2009, suatu software open source/ proyek voluntering yang didukung komunitas SIG dan mempunyai kemampuan yang tidak kalah dan bahkan sekarang sudah menjadi alternative dari software komersial semacam ArcGIS nya ESRI. Software tersebut adalah Quantum GIS atau biasa dikenal dengan QGIS. Mengapa QGIS cepat berkembang? Karena sifatnya yang user friendly dan didukung dengan sumber-sumber daya dari para penggunanya.